🐘 Hukum Tajwid Surat Al Hujurat Ayat 10 Dan 12

Ifhe were to obey you in much of the matter, you would be in difficulty, but allah has endeared to you the faith and has made it pleasing in your hearts and has made hateful to you disbelief, defiance and disobedience. Tirmidzi meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada abu jabirah bin adh dhahhak ia Indeed the most noble of you in the sight of allah is the most righteous of you. Kumpulan berita surat al hujurat ayat 13: Al hujurat ayat 13 latin sebagai berikut: Berasal dari kakek dan nenek moyang yang sama; Poin ketiga dari surat al hujurat ayat 13, allah subhanahu wa ta'ala menegaskan bahwa kemuliaan manusia ditentukan oleh kataqwaan AlHujurat (49): 12. Pada ayat ini paling tidak kita bisa memetik hikmah sebagai berikut : 1. Menggambarkan betapa buruknya menggunjing, bergosip. 2. Ayat ini mencerminkan suatu perbuatan yang pada hakekatnya tidak disenangi yaitu seperti memakan daging suadaranya sendiri. "sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya sendiri." SurahAl Hujurat Ayat 10 Didalam tafsir menerangkan bahwa semua urusanmu akan diberkati oleh Alloh, tentu saja mereka yang percaya bahwa Alloh adalah tuhan yang patut disembah. Tafsir yang lain mengatakan bahwa, tentu saja orang yang beriman adalah bersaudara dalam memeluk agama dan kepercayaan. Hubungan antara Muslim yang saling bertentangan BacaanTajwid Al Hujurat Ayat 12. 2021-05-18 • edited 2021-09-16. Bacaan Tajwid Al Hujurat Ayat 12.Nah teman-teman itulah pembahasan hukum tajwid pada surat al hujurat ayat 12 dalam al quran dengan adanya pembahasan ini mudah-mudahan teman-teman dapat dengan mudah memahaminya ya dan dapat belajar ilmu tajwid langsung dari ayat al-quran akan tetapi jika diantara teman-teman ada yang ingin HukumTajwid Surah al Hujurat Ayat 10-12 atau bagaimana tajwid surat al hujurat ayat 12?SUBSCRIBE : | VISIT: https://TrendQuran.co Dalammembaca Al-Quran sangatlah penting untuk memahami hukum tajwid. Sebab dalam membaca setiap ayat-ayat Al-Quran haruslah benar sesuai dengan yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Nah, pada kesempatan kali ini akan mengulas tentang hukum tajwid Surat Al-Hujurat ayat 12. BacaanAlqur'an beserta tajwid dan terjemahan surat: Ali Imran ayat 53-61 Dilengkapi dengan keterangan ayat tentang pengertian mubahalah: masing-masing pihak di antara orang-orang yang berbeda pendapat berdoa kepada Allah dengan sungguh-sungguh agar Allah menjatuhkan laknat kepada pihak yang berdusta. Terdapat pula asbabun nuzul ayat ke: 58-60. SurahAl Hujurat Ayat 10 Dan 12. BAB III TAFSIR SURAT AL-HUJURAT AYAT 11- 44 BAB III TAFSIR SURAT AL-HUJURAT AYAT 11-13 A. Lafadz dan Terjemahan Surat Al-Hujurat terdiri dari 18 ayat, ini termasuk surat. Al-Qur'an Surat Al-Hujurat (Terjemahan Indonesia) - SINDOnews Kalam. kajian terbaru UAS surah Al hujurat ayat 10 11 12 - YouTube SuratAt Tahrim merupakan surat yang ke 66 di dalam Al Quran,diturunkan di kota Madinah setelah surat Al hujurat.Surat ini terdiri dari 12 ayat yang di dalamnya memiliki beberapa kandungan hikmah,diantaranya adalah: Hubungan Rasulullah beserta istri-istrinya. Keharusan bagi muslimin untuk melakukan taubat. 12minutes ago. Incar Cadangan Timah di Laut, TINS Mau Tambah 6 Kapal Produksi di 2022 Keterangan Hukum Tajwid Surat Al-Hujurat Ayat 10 Lengkap. Kumparan • Thu, 16 Dec 2021 18:21 dengan Terjemahan dan Kandungan Isi Surat. Wed, 25 May 2022 16:27. Ustadz Adi Hidayat Saran Keluarga Ridwan Kamil Baca Surat Al Fatihah dan Al An'am Ayat ke Wouldany of you like to eat the flesh of their dead brother? You would despise that! 1 And fear Allah. Surely Allah is ˹the˺ Accepter of Repentance, Most Merciful. Read full surah. Tip: try navigating with ctrl K. 1Al-Fatihah. 2Al-Baqarah. 3Ali 'Imran. 4An-Nisa. W8fOVSj. Ilustrasi hukum tajwid Surat Al-Hujurat ayat 12. Foto membaca Al-Quran sangatlah penting untuk memahami hukum tajwid. Sebab dalam membaca setiap ayat-ayat Al-Quran haruslah benar sesuai dengan yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Nah, pada kesempatan kali ini akan mengulas tentang hukum tajwid Surat Al-Hujurat ayat Tajwid Surat Al-Hujurat Ayat 12Sebagai umat Muslim, diwajibkan baginya untuk membaca Al-Quran. Akan tetapi tidak hanya dituntut untuk membacanya saja. Namun hendaklah membaca dengan baik dan mengetahui cara membaca Al-Quran dengan benar, umat Muslim dituntut untuk mendalami ilmu tajwid. Dikutip dari buku Metode Pengajaran Alquran dan Seni Baca Alquran dengan Ilmu Tajwid karya Dr. Hj. Nur'aini, dan ‎Dr. H. Hamzah, 2020 57, tajwid berasal dari kata bagasa Arab, yaitu jawwada yujawwidu tajwidan yang artinya membaguskan atau membuat menjadi menurut istilah, tajwid merupakan ilmu yang memberikan segala pengertian tantang huruf, baik hak-hak huruf dipenuhi yang terdiri dari sifat-sifat huruf, huruf mad, dan lain Surat Al-Hujurat ayat 12 yang berikisahkan tentang perintah untuk menjauhi segala perbuatan buruk sangka atau su’udzon. Sebab berburuk sangka adalah perbuatan dosa besar. Demikian juga dengan larangan menggunjing saudara kita. Terlebih mencari kesalahan-kesalahan yang hukum tajwid dalam Surat Al-Hujurat ayat 12 yaituيَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌIlustrasi Surat Al-Hujurat. Foto ayat di atas, setidaknya terdapat 31 hukum tajwid, yaknimerupakan mad jaiz munfasil alasannya, sebab huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Cara bacanya yaitu sepanjang 2, 4 atau 5 alif lam syamsiyah, sebab huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Cara bacanya yaitu masuk ke huruf mad asli atau mad thobi’i, sebab huruf dzal berharakat kasroh bertemu ya’ sukun dan tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya yaitu sepanjang 2 mad badal, sebab huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya yaitu sepanjang 2 qalqalah sughra, sebab huruf qalqalah jim disukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya yaitu dipantulkan secara mad asli atau mad thobi’i, sebab huruf ba’ berharakat dhamah bertemu wau sukun dan tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya yaitu sepanjang 2 mad asli atau mad thobi’i, sebab huruf tsa berharakat kasroh bertemu ya’ sukun dan tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya yaitu sepanjang 2 idgham bighunnah, sebab huruf ra’ berharakat fathah tanwin bertemu huruf mim. Cara bacanya yaitu dengan alif lam syamsiyah, sebab huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah zha. Cara bacanya yaitu masuk ke huruf ghunnah sebab huruf nun berharakat tasydid. Cara bacanya yaitu dengan ghunnah sebab huruf nun berharakat tasydid. Cara bacanya yaitu dengan mendengungmerupakan ghunnah sebab huruf nun berharakat tasydid. Cara membacanya dengan berdengung serta ditahan selama 3 idgham bighunnah, sebab huruf mim berharakat dhamah tanwin bertemu huruf wau. Cara bacanya yaitu masuk dengan mad asli atau mad thobi’i, sebab huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya yaitu sepanjang 2 mad asli atau mad thobi’i, sebab huruf sin berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya yaitu sepanjang 2 mad asli atau mad thobi’i, sebab huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya yaitu sepanjang 2 idgham mutamatsilain, sebab huruf ba’ bersukun bertemu huruf ba berharakat fathah. Idgham mutamatsilain cara membacanya yaitu huruf ba dileburkan atau dibaca ikhfa syafawi, sebab huruf mim sukun bertemu huruf ba’. Dibaca samar dengan mad mad iwadh, sebab huruf dlad berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya yaitu tanwin dihilangkan dan dipanjangkan 2 idzhar syafawi, sebab huruf mim sukun bertemu dengan huruf hamzah. Cara membacanya yaitu dengan idgham bighunnah, sebab huruf nun sukun bertemu huruf ya’. Cara membacanya yaitu masuk dengan mad asli atau mad thobi’i, sebab huruf kha berharakat kasroh bertemu ya’ sukun dan tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya yaitu sepanjang 2 mad layin atau mad lin, sebab huruf ya’ sukun didahului oleh huruf mim berharakat fathah. Pada tengah ayat dibaca panjang selama 2 ikhfa, sebab huruf ta’ berharakat fathah tanwin bertemu huruf fa’. Cara membacanya yaitu samar dengan mad asli atau mad thobi’i, sebab huruf mim berharakat dhamah bertemu wau sukun dan tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya yaitu sepanjang 2 tafkhim, sebab lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah berharakat dhamah. Cara membacanya yaitu dengan ghunnah sebab huruf nun berharakat tasydid. Cara membacanya yaitu dengan tafkhim, sebab lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah berharakat fathah. Cara membacanya yaitu mad asli atau mad thabi’i, sebab huruf wau berharakat fathah bertemu alif dan tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya yaitu sepanjang 2 idgham bilaghunnah, sebab huruf ba’ berharakat dhamah tanwin bertemu huruf ra’. Cara membacanya yaitu dileburkan tanpa dengung, sehingga bunyi tanwin mad arid lissukun, sebab huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya yaitu sepanjang 2 sampai 6 penjelasan hukum tajwid Surat Al-Hujurat ayat 12. Semoga ulasan di atas dapat menambah pengetahuan Anda tentang pemahaman membaca Al-Quran. MZM إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَArab-Latin innamal-mu`minụna ikhwatun fa aṣliḥụ baina akhawaikum wattaqullāha la'allakum tur-ḥamụnArtinya Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah perbaikilah hubungan antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُوا۟ خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا۟ بِٱلْأَلْقَٰبِ ۖ بِئْسَ ٱلِٱسْمُ ٱلْفُسُوقُ بَعْدَ ٱلْإِيمَٰنِ ۚ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَArab-Latin yā ayyuhallażīna āmanụ lā yaskhar qaumum ming qaumin 'asā ay yakụnụ khairam min-hum wa lā nisā`um min nisā`in 'asā ay yakunna khairam min-hunn, wa lā talmizū anfusakum wa lā tanābazụ bil-alqāb, bi`sa lismul-fusụqu ba'dal-īmān, wa mal lam yatub fa ulā`ika humuẓ-ẓālimụnArtinya Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Menarik Tentang Surat al-Hujurat Ayat 10-12Terdokumentasi variasi penafsiran dari banyak ulama terhadap makna surat al-hujurat ayat 10-12, sebagiannya seperti di bawah iniWahai orang-orang yang membenarkan Allah dan RasulNya serta melaksanakan syariatNya, janganlah orang-orang Mukmin mengejek orang-orang Mukmin lainnya, karena boleh jadi orang-orang yang diejek adalah lebih baik daripada yang mengejek. Dan janganlah wanita-wanita yang beriman mengejek janganlah wanita-wanita yang beriman lainnya, karena boleh jadi orang-orang yang diejek adalah lebih baik daripada yang mengejek. Janganlah pula sebagian dari kalian mencela sebagian lainnya, jangan pula sebagian dari kalian memanggil memanggil sebagian yang lain dengan panggilan gelar yang dia benci. Seburuk-buruk nama dan sifat adalah kefasikan, yaitu penghinaan, perendahan dan pemanggilan dengan gelar buruk, sesudah kalian masuk Islam dan memahaminya. Barangsiapa tidak bertaubat dari penghinaan, perendahan dan pemanggilan dengan julukan buruk, maka mereka adalah orang-orang yang menzhalimi diri mereka sendiri dengan melanggar larangan-larangan ini. Tafsir al-MuyassarWahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan menjalankan apa yang disyariatkan! Janganlah suatu kaum dari kalian menghina kaum yang lain karena bisa jadi kaum yang dihina itu lebih baik di sisi Allah, dan yang diperhitungkan adalah yang ada pada sisi Allah. Dan janganlah sekelompok wanita menghina sekelompok yang lain, karena bisa jadi kelompok yang dihina itu lebih baik di sisi Allah, dan janganlah kalian mencela saudara-saudara kalian sendiri, karena kedudukan mereka seperti kalian sendiri, serta janganlah sebagian dari kalian memanggil sebagian yang lain dengan julukan yang tidak disukainya, sebagaimana yang dilakukan oleh kaum Anṣār sebelum kedatangan Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Barangsiapa di antara kalian melakukannya, maka ia adalah orang fasik. Seburuk-buruk sifat adalah sifat kefasikan setelah keimanan. Barangsiapa tidak bertobat dari maksiat ini maka mereka adalah orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri dengan menceburkan diri mereka ke dalam sumber-sumber kehancuran disebabkan kemaksiatan yang mereka lakukan. Tafsir al-MukhtasharWahai orang-orang yang beriman, janganlah kelompok laki-laki kalian merendahkan yang lainnya. Bisa jadi, orang-orang yang direndahkan itu lebih baik di sisi Allah daripada orang-orang yang merendahkan. Suatu kelompok perempuan juga jangan merendahkan kelompok lainnya. Bisa jadi yang direndahkan itu lebih baik dari yang merendahkan. Janganlah kalian saling menghujat satu sama lain dengan perkataan ataupun isyarat. Janganlah juga kalian memberi julukan dengan julukan-julukan yang buruk dan tidak disukai. Seburuk-buruk penamaan seseorang adalah panggilan fasik dan kafir, sedangkan dia beriman. Barangsiapa tidak bertaubat dari apa yang dilarang oleh Allah, maka mereka adalah orang-orang yang menzalimi diri mereka sendiri dengan menyiapkannya untuk diazab. Ayat imi diturunkan untuk utusan Bani Tamim yang diingatkan dengan surah yang membahas tentang perkara mereka. Mereka mengolok-olok sahabat-sahabat yang fakir, saat melihat kondisi pakaian mereka. Ayat ini juga diturunkan bagi orang-orang beriman yang ada di antara mereka. Tafsir al-Wajizيٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُوا۟ خَيْرًا مِّنْهُمْ Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka Yakni bisa jadi orang yang diremehkan lebih baik di sisi Allah daripada orang yang meremehkan. وَلَا نِسَآءٌ مِّن نِّسَآءٍ Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya Yakni dan jangan para wanita meremehkan wanita lainnya. عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ boleh jadi yang direndahkan itu Yakni wanita yang diremehkan itu. خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۖ lebih baik dari mereka Yakni lebih baik daripada wanita yang meremehkan. وَلَا تَلْمِزُوٓا۟ أَنفُسَكُمْDan janganlah suka mencela dirimu sendiri Yakni janganlah kalian saling mencela dan meremehkan. وَلَا تَنَابَزُوا۟ بِالْأَلْقٰبِ ۖ dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan Yakni janganlah kalian saling memberi julukan yang buruk yang membuat marah orang yang dijuluki tersebut. Allah melarang hal ini karena dapat menjadi sebab permusuhan; semisal memanggil seorang muslim dengan panggilan “hai fasik” atau “hai munafik”, atau memanggil orang yang baru masuk Islam “hai Yahudi” atau “hai Nasrani”, atau dengan panggilan “hai anjing”, “hai keledai”, atau “hai babi”. Terkecuali panggilan yang telah dikenal luas dan tidak membuat marah orang yang dipanggil, maka boleh menggunakan panggilan tersebut, seperti al-A’masy orang yang sakit mata atau al-A’raj orang pincang, ini adalah panggilan dua orang perawi hadits. بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمٰنِ ۚ Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk sesudah iman Yakni panggilan yang paling buruk adalah seseorang yang dipanggil kafir atau pezina setelah ia beriman atau bertaubat. Zubdatut Tafsirيَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌArab-Latin yā ayyuhallażīna āmanujtanibụ kaṡīram minaẓ-ẓanni inna ba'ḍaẓ-ẓanni iṡmuw wa lā tajassasụ wa lā yagtab ba'ḍukum ba'ḍā, a yuḥibbu aḥadukum ay ya`kula laḥma akhīhi maitan fa karihtumụh, wattaqullāh, innallāha tawwābur raḥīmArtinya Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka kecurigaan, karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha orang-orang yang membenarkan Allah dan rasulNya serta melaksanakan SyariatNya, jauhilah banyak prasangka buruk kepada orang-orang beriman, karena sesungguhnya sebagian dari dugaan tersebut adalah dosa. Jangan mencari-cari aurat aib kaum Muslimin. Jangan pula sebagian dari kalian berbicara tentang sebagian yang lain di belakangnya dengan sesuatu yang dia benci. Apakah seseorang di antara kalian mau makan daging saudaranya yang sudah mati? Kalian tidak menyukai itu, maka tinggalkanlah ghibah. Takutlah kalian kepada Allah dalam perintah dan laranganNya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat hamba-hambaNYa yang beriman dan Maha Penyayang terhadap mereka. Tafsir al-MuyassarWahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan menjalankan apa yang disyariatkan! Hindarilah kebanyakan dari tuduhan tanpa ada sebab-sebab dan alasan yang tepat, karena sebagian dari prasangka itu dosa seperti berburuk sangka kepada orang yang secara lahir tampak baik. Janganlah kalian mencari-cari aib orang-orang yang beriman. Janganlah salah seorang dari kalian menyebutkan tentang saudaranya dengan hal yang tidak disukainya, karena menyebutkannya dengan apa yang tidak disukainya itu seperti makan bangkai saudaranya. Sukakah salah seorang di antara kalian makan bangkai saudaranya sendiri? Maka hindarilah menggunjingnya karena hal itu semisal makan bangkai saudara sendiri. Bertakwalah kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, sesungguhnya Allah Maha Menerima tobat dari hamba-hamba-Nya yang bertobat kepada-Nya, Maha Penyayang kepada mereka. Tafsir al-MukhtasharWahai orang-orang mukmin jauhilah anggapan-anggapan yang terlalu banyak, yang mana itu adalah anggapan buruk kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya sebagian dosa itu mengarahkan pada dosa yang pelakunya harus dihukum, yaitu anggapan buruk bagi orang-orang yang berbuat baik. Adapun orang yang berbuat keburukan dan kefasikan itu maka anggapan buruk itu diperbolehkan sebagai tanda sebagaimana yang tampak dari diri mereka. Janganlah kalian mencari-cari aib dan aurat orang lain yang seharusnya tetap tertutupi. Janganlah menggunjing satu sama lain. Gunjingan yaitu saat kamu menyebut saudaramu dengan hal yang dibenci olehnya. Apa salah satu kalian suka memakan daging saudaranya yang sudah menjadi bangkai. Sesungguhnya menggunjing itu menyerupai memakan bangkai manusia. Ini adalah gambaran perbuatan menggunjing dengan gambaran paling buruk dalam watak dan akalnya. Memakan daging manusia itu adalah sesuatu haram yang sangat kotor, hal itu serupa dengan menggunjing. Keduanya itu buruk. Bertakwalah kepada Allah dengan mengikuti perintahNya dan menjauhi laranganNya. Sesungguhnya Allah Dzat yang menerima taubat dan Maha Menyayangi hamba-hambaNya yang bertaubat. Ibnu Juraij berkata “Mereka beranggapan bahwa ayat ini diturunkan untuk Salman Al-Farisi yang makan lalu tertidur pulas. Kemudian seorang laki-laki menyebutkan makannya dan tidurnya Salman, lalu turunlah ayat ini. Tafsir al-Wajizيٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ اجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka Yaitu berprasangka buruk terhadap orang baik. Adapun terhadap orang jahat dan fasik maka kita diperbolehkan berprasangka sesuai apa yang nampak dari mereka. إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ karena sebagian dari prasangka itu dosa Yakni sebagian prasangka yang mengandung dosa ini adalah prasangka buruk terhadap orang baik. وَلَا تَجَسَّسُوا۟ Dan janganlah mencari-cari keburukan orang Makna التجسس yakni mencari-cari aib dan keburukan yang tersembunyi. وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ dan janganlah menggunjingkan satu sama lain Yakni janganlah kalian saling membicarakan keburukan orang lain tanpa sepengetahuannya. Makna menggunjing yakni membicarakan keburukan seseorang ketika ia tidak bersama orang yang membicarakan itu, meskipun apa yang dibicarakan benar-benar ada dalam diri orang tersebut. Adapun jika apa yang dibicarakan itu tidak benar maka itu termasuk tuduhan terhadapnya. أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًاAdakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Allah mengumpamakan ghibah menggunjing seperti orang yang memakan bangkai orang yang sudah mati; sebab orang yang sudah mati tidak akan mengetahui bahwa dagingnya dimakan, begitu pula orang yang digunjing tidak mengetahui gunjingan tersebut, sehingga ia tidak mampu membela dirinya seperti mayat yang dimakan dagingnya. Adapun orang yang hadir dalam perbincangan bisa jadi ia mampu membela diri dari ucapan buruk yang ditujukan kepadanya. Ayat ini adalah sebagai penjauh seseorang agar tidak melakukannya. Sebab memakan daging manusia merupakan hal yang dijauhi oleh tabiat manusia yang sehat, disamping itu adalah hal haram secara syariat. فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya Yakni sebagaimana kalian tidak menyukai hal ini maka janganlah kalian menggunjingnya. Zubdatut Tafsir Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah bermacam penjelasan dari kalangan mufassir terhadap kandungan dan arti surat al-hujurat ayat 10-12 arab, latin, artinya, semoga memberi kebaikan bagi kita. Bantulah perjuangan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan Link Cukup Banyak Dibaca Telaah banyak halaman yang cukup banyak dibaca, seperti surat/ayat Yunus 41, Yasin 40, Al-Fatihah 2, Ali Imran 191, Al-Fatihah 7, Al-Fatihah 1. Serta Ali Imran 104, Assalaamualaikum, Al-Baqarah 216, Al-A’raf, Luqman 13-14, Al-Baqarah 284-286. Yunus 41Yasin 40Al-Fatihah 2Ali Imran 191Al-Fatihah 7Al-Fatihah 1Ali Imran 104AssalaamualaikumAl-Baqarah 216Al-A’rafLuqman 13-14Al-Baqarah 284-286 Pencarian qs an nur ayat 2 beserta artinya, surat an nahl latin, al furqan latin, annaziat latin, an nur 43 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID ZX0DR8ghPUT0R5bVzr72lznUt14_dGOFEjY14k2OMpWsyJPlqD3rOQ==

hukum tajwid surat al hujurat ayat 10 dan 12